Pengharapan hanya padaNya

Sukar bila diri sudah rasa 'cukup ilmu' ,bila rasa 'aku lebih tahu dari mereka' sedangkan hakikatnya, kehidupan ini begitu luas maknanya. Dan makna kehidupan yang hakiki hanyalah apa yang telah Allah bentangkan dalam surat cintaNya dan menurut apa yang kekasihNya, baginda Rasulullah saw sebarkan. Dan kini, aku dalam dilema, dilema menegakkan yang haq dan mencari redha dari hamba yang dituntutNya.

Ya Allah,hanya Engkau mengetahui betapa payahnya jalan ini, yang manis ditelan, yang pahit tidak mampu sahaja aku muntahkan. Perlu aku timbangi, apa langkah ku seterusnya. Di kanan, di kiri, belakang dan depan aku sendiri tidak pasti apa yang terbaik. Betapa diri amat sukar berdepan dugaan ini ya Allah, ditelan mati emak,diluah mati bapa.

Tidak akan Allah uji melainkan sesuai dengan kesanggupan hamba-hambaNya, tidak Allah zalimi hamba-hambaNya dan setiap kesulitan pasti datang kemudahan. Itulah janjiNya, yang pasti! Dakwah kepada mereka yang dekat, yang amat disayangi, amat payah,amat kabur hitam putihnya. Terkadang aku sendiri mungkin terjerumus dalam kehinaan, dan hanya kepadaNya aku berlindung.

Untuk mencari kekuatan diri saya ingin bercerita kisah Nabi Ibrahim dan ayahnya, masih ingatkah sahabat? Mungkin lebih kerap kita bicarakan peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dari kisah ini, jadi mari sama-sama kita kenang kembali kisah yang tertulis dalam al-Quran ini.

Allah ta’ala menceritakan (yang artinya), “Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al Kitab (Al Quran) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang Nabi. Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya; “Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun? Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, Maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan yang Maha Pemurah. Wahai bapakku, Sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan yang Maha pemurah, Maka kamu menjadi kawan bagi syaitan”. Berkata bapaknya: “Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak mau berhenti niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama”. Berkata Ibrahim: “Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku. Dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku”. Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Ya’qub. dan masing-masingnya Kami angkat menjadi Nabi. Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik lagi tinggi.” (QS. Maryam [19] : 41-50)

Sungguh, tidak sedikit pun ujian yang aku tempuh ini berbanding Nabi Ibrahim, nikmat Islam masih dalam genggaman kami. Namun dunia yang penuh duri dan tipu daya ini melalaikan hati-hati manusia yang jatuh dalam lembah yang nampak indah di mata namun dalamnya penuh siksaan dan azab dariNya.

'you will never u'stand because u r not at my place!' aku tidak pernah bersetuju akan ayat ini, namun kini semakin aku fahami. Semakin jauh aku dari mereka, semakin aku sukar mengerti dan bertindak selayaknya di hadapan mereka. Ya Allah, jauhkan hati dari menghukum, dari sifat-sifat yang terkeji kerana segalanya adalah hak milik Mu,mampu sahaja aku kembali ke jalan yang hina (moga dijauhkan ya Allah.ameen) kerana sesungguhnya Allah yang memegang hati ini. Ya Allah, ikhlaskan aku, lorongkan jalan-jalan kebenaran kepada ku ya Allah.Ameen

Jika Engkau tentukan, kisah Ibrahim yang perlu aku telesuri, akan aku redha selagi mana Engkau redha padaku. Mohon doa sahabat2, terutama yang mengenali diri ini. Daokan saya kuat ye! Rindu sangat dengan sahabiah sekalian,moga walau di mana berada,redha dan rahmat Allah dekat pada antum. Ameen.

Lailatulema Abbas, fokus kan diri, ada peperiksaan pada 17,20 dan 21 julai. Mohon doakan juga ye!

Bukan kesenangan yang aku cari, aku mencari erti kehambaan hakikat kehidupan.


Jangan asyik pandang ke hadapan, lihatlah ke belakang bersyukur dengan karuniaNya.


Comments

Popular posts from this blog

Pena telah diangkat dan dakwat telah kering

Being alone

2 weeks back to memory lane